Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: “Diam! Tenanglah!” lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali. (Markus 4: 39)
Pernahkah anda berwisata ke Sea World? Di tempat ini kita akan masuk dalam ruang kaca raksasa dimana kita bisa melihat berbagai hewan laut dari berbagai ukuran berenang di sekitar kita. Mereka bisa melihat kita. Kitapun bisa melihat mereka. Beberapa dari hewan laut tersebut terlihat menyeramkan karena mereka seperti akan menyerang kita. Namun kita tahu bahwa mereka tidak bisa menyerang kita karena ada kaca yang tebal yang melindungi kita.
Selama kita ada di dalam dunia ini, pasti si Iblis selalu akan mencoba menyerang untuk memikat anak-anak Tuhan dan menjatuhkan mereka (dengan godaan uang, penyakit, ego, kebencian, dan kesombongan—beberapa saja diantaranya). Namun, percayalah, ketika kita melekatkan diri kita pada YESUS (berjalan di dalam DIA)—pokok anggur yang benar, kita tidak perlu takut. Sama seperti ikan-ikan di Sea World yang tidak mungkin bisa menyakiti kita, demikian pula dengan si Iblis, selama kita tinggal di dalam Yesus, iblis tidak punya kuasa lagi untuk mengalahkan anak-anak Tuhan (Tuhan sudah melumpuhkan kuasa Iblis).
(Jangan takut akan badai yang terlihat. Kita aman dalam lindungan Tuhan kita yang besar)
Para murid Yesus awalnya juga takut dan khawatir terhadap badai, namun, ketika mereka sadar akan kehadiran Yesus, mereka meminta Dia yang ambil alih kendali menenangkan badai itu. Seketika itu juga mereka bisa mengenal siapa Yesus sebenarnya, betapa besar kuasa dan kasihNya. Mereka juga melihat dan mengalami secara pribadi kuasa pemulihanNya.
Demikian juga dengan kita, ketika kita harus melewati badai dalam kehidupan ini, pandang Yesus (bukan badainya), percayalah kuasa Yesus lebih besar dari badai apapun yang ada di depan kita (missal: masalah, penyakit, kebutuhan hidup). Karena Kasih Yesus yang tak terbatas untuk kita, Yesus pasti terlebih ingin agar kita mengalami kemenangan. Biarlah kita izinkan kuasa dan kasih Yesus bekerja dalam hidup kita, sehingga kita membawa kita pada pengenalan yang lebih mendalam akan DIA. “Siapa gerangan orang ini,” demikian para murid bertanya-tanya, “sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?” (ay.41). Lewat badai yang kita alami, kita dapat belajar bahwa tak ada badai yang terlalu besar untuk dapat menghalangi Allah menggenapi kehendak-Nya (5:1).
(Katakan kepada badai: Dalam nama Yesus, “Diam dan tenanglah!”)
Tetaplah bersyukur kepada-Nya karena dalam badai ada penyertaan Tuhan. Tetaplah bertahan (Tuhan memampukan kita) karena badai pasti akan tenang dan kita bisa melihat dan mengalami kemenangan dan pemulihan.
Tuhan, aku tahu aku tak perlu takut terhadap badai kehidupan di sekitarku. Tolong aku untuk tetap tenang dan percaya bahwa aku aman di dalam-Mu.
Badai kehidupan akan membuktikan kekuatan TUHAN kita.